Hai bloggers!! kali ini saya akan membahas tentang manusia dan penderitaan. Manusia senantiasa mengaku jika dalam hidupnya selalu mendapat penderitaan, padahal memang pada dasarnya Tuhan tidak pernah memberi penderitaan melainkan ia sendiri yang membuatya. Hal yang akan saya tulis ini adalah pengertian penderitaan, siksaan, kekalutan/gangguan mental, dan sebagainya. mari kita simak tulisan dibawah ini
A. PENGERTIAN PENDERITAAN
A. PENGERTIAN PENDERITAAN
Penderitaan
berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra
artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan
sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau
lahir batin. Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas
penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan. Namun
peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu
peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan
penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan mempakan energi untuk
bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan
kebahagiaan. Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan
"risiko" hidup. Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada
umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang
bermakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkan dari-Nya.
B. SIKSAAN
Siksaan adalah suatu perlakuan yang sewenang-wenang (seperti menyakiti, menganiaya, dsb). Siksaan juga dapat diartikan sebagai siksaan fisik atau jasmani, siksaan jiwa atau rohani, dan dapat juga berupa siksaan dari keduanya (jasmani dan rohani). Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan. Dengan siksaan-siksaan itu Tuhan akan menganiaya mereka, namun mereka jugalah yang menganiaya diri sendiri, karena dosa-dosanya.
Siksaan adalah suatu perlakuan yang sewenang-wenang (seperti menyakiti, menganiaya, dsb). Siksaan juga dapat diartikan sebagai siksaan fisik atau jasmani, siksaan jiwa atau rohani, dan dapat juga berupa siksaan dari keduanya (jasmani dan rohani). Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan. Dengan siksaan-siksaan itu Tuhan akan menganiaya mereka, namun mereka jugalah yang menganiaya diri sendiri, karena dosa-dosanya.
Siksaan dapat diartikan juga sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rokhani. Akibat siksaan
yang dialami seseorang, timbullah penderitaan.
Siksaan yang sifatnya berupa psikis misalnya kebimbangan, kesepian dan ketakutan. Kebimbangan yang dialami seseorang bila ia pada suatu saat tidak dapat menentukan pilihan mana yang akan diambil. Akibat dari kebimbangan seseorang berada dalam keadaan yang tidak menentu, dan stabil. Sehingga seseorang tersebut merasa tersiksa dalam hidupnya saat itu. Bagi seseorang tidak memiliki kemampuan kuat dalam berpikir, masalah kebimbangan akan terasa lama dan sulit untuk diselesaikannya, sehingga siksaan itu berkepanjangan. Tetapi bagi seseorang yang memiliki daya dalam kuat berpikirnya ia akan cepat mengambil suatu keputusan, sehingga masalah seperti kebimbangan akan cepat dapat diselesaikannya.
Siksaan yang sifatnya berupa psikis misalnya kebimbangan, kesepian dan ketakutan. Kebimbangan yang dialami seseorang bila ia pada suatu saat tidak dapat menentukan pilihan mana yang akan diambil. Akibat dari kebimbangan seseorang berada dalam keadaan yang tidak menentu, dan stabil. Sehingga seseorang tersebut merasa tersiksa dalam hidupnya saat itu. Bagi seseorang tidak memiliki kemampuan kuat dalam berpikir, masalah kebimbangan akan terasa lama dan sulit untuk diselesaikannya, sehingga siksaan itu berkepanjangan. Tetapi bagi seseorang yang memiliki daya dalam kuat berpikirnya ia akan cepat mengambil suatu keputusan, sehingga masalah seperti kebimbangan akan cepat dapat diselesaikannya.
Di dalam kitab suci diterangkan jenis dan ancaman siksaan yang dialami manusia di akhirat nanti, yaitu siksaan bagi orang-orang musyrik, syirik, dengki, memfitnah, mencuri, makan harta anak yatim, dan sebagainya.
C. Kekalutan Mental
Kekalutan mental atau gangguan mental adalah pola psikologis atau
perilaku yang pada umumnya
terkait dengan stres atau
kelainan mental yang tidak dianggap sebagai bagian dari perkembangan normal
manusia. Gangguan tersebut
didefinisikan sebagai kombinasi afektif,
perilaku, komponen kognitif atau persepsi yang berhubungan
dengan fungsi tertentu pada daerah otak
atau sistem saraf yang
menjalankan fungsi sosial manusia. Penemuan dan pengetahuan tentang kondisi
kesehatan mental telah berubah sepanjang perubahan waktu dan perubahan budaya,
dan saat ini masih terdapat perbdaan tentang definisi, penilaan dan
klasifikasi, meskipun kriteria pedoman standar telah digunakan secara luas.
Lebih dari sepertiga orang di sebagian besar negara-negara melaporkan masalah
pada satu waktu pada hidup mereka yang memenuhi kriteria salah satu atau
beberapa tipe umum dari kelainan mental.
Gejala-gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental
adalah :
a. nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri
pada lambung
b. nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis,
cemburu, mudah marah.
Tahap-taham gangguan kejiwaan adalah :
a. gangguan kejiwaan nampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita baik
jasmani maupun rokhaninya
b. usaha mempertahankan diri dengan cara negatif, yaitu mundur atau lari,
sehingga cara bertahan dirinya
salah; pada orang yang tidak menderita ganuan kejiwaan bila menghadapi persoalan, justru lekas
memecahkan problemnya, sehingga tidak menekan perasaannya. Jadi bukan melarikan
diri dari persoalan, tetapi melawan atau memecahkan persoalan.
c. Kekalutan merupakan titik patah
(mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan
Sebab-sebab timbulnya
kekalutan mental, dapat banyak disebutkan antara lain sebagai berikut :
a. kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang
sempuma; hal-ha1 tersebut sering
menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri yang secara berangsur-angsur akan
menyudutkan kaedudukannya dan menghancurkan mentalnya.
b. terjadinya konflik sosial budaya akibat norma berbeda antara yang
bersangkutan dengan apa yang ada
dalam masyarakat, sehingga ia tidak dapat menyesuaikan diri lagi; misalnya orang pedesaan yang
berat menyesuaikan diri dengan kehidupan kota, orang tua yang telah mapan sulit
menerima keadaan baru yang jauh berbeda dari masa jayanya dulu.
c. cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan
terhadap kehidupan sosial; overacting
sebagai overcompensatie.
Proses-proses kekalutan mental yang dialami oleh
seseorang mendorongnya ke arah
a. Positif : trauma (luka jiwa) yang dialami dijawab secara baik sebagai usaha
agar tetap survive dalam hidup,
misalnya melakukan sholat tahajut waktu malam hari untuk memperoleh ketenangan dan mencari jalan keluar untuk
mengatasi kesulitan yang dihadapinya, ataupun melakukan kegitan yang positif setelah kejatuhan dalam
kehidupan.
b. Negatif : trauma yang dialami diperlarutkan atau diperturutkan, sehingga
yang bersangkutan mengalami frustasi,yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan.
Setiap manusia pasti
mengalann penderitaan, baik berat ataupun ringan. Penderitaan adalah bagian kehidupan
manusia yang bersifat kodrati. Karena itu terserah kepada manusia itu sendiri untuk
berusaha mengurangi penderitaan itu semaksimal mungkin, bahkan menghindari atau
menghilangkan sama sekali. Manusia adalah mahluk berbudaya, dengan budayanya itu ia
berusaha mengatasi penderitaan yang mengancam atau dialaminya. Hal ini membuat manusia itu
kreatif, baik bagi penderita sendiri maupun bagi orang lain yang melihat atau mengarnati
penderitaan.
Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi
konsekwensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan
bukan hanya untuk bahagia, melainkan juga menderita. Karena
itu manusia hidup tidak boleh pesimis, yang menganggap hidup sebagai rangkaian penderitaan. Manusia harus optimis, ia harus berusaha
mengataasi kesulitan hidup.
Pembebasan dari penderitaan pada hakekatnya meneruskan kelangsungan hidup.
Caranya ialah berjuang menghadapi tantangan hidup dalam
alam lingkungan, masyarakat sekitar, dengan waspada, dan
disertai doa kepada Tuhan supaya terhindar dari bahaya dan malapetaka. Manusia hanya merencanakan dan Tuhan yang menentukan. Kelalaian manusia
merupakan sumber malapetaka yang menimbullcan penderitaan.
Penderitaan yang terjadi selain dialami sendiri oleh yang
bersangkutan, mungkin juga dialami oleh orang lain. Bahkan mungkin terjadi akibat perbuatan atau kelalaian seseorang, orang lain atau
masyarakat menderita.
Apabila kita memperhatikan dan membaca riwayat hidup para pemimpin bangsa, orang-orang besar di dunia, sebagian dari kehidupannya dilalui dengan
penderitaan dan penuh perjuangan. Pemimpin kita Bung Kamo dan Bung Hatta
berapa lama mendekam dalam penjara kolonial karena
perjuangannya memerdekakan bangsa. Demilcian juga pemimpin pemimpin kita yang lain.
E.
PENDERITAAN,
MEDIA MASA DAN SENIMAN
Berita
mengenai penderitaan manusia silih berganti mengisi lembaran koran, layar TV, pesawat radio, dengan maksud supaya semua orang yang menyaksikan ikut
merasakan dari jauh penderitaan manusia. Dengan demikiaan dapat
menggugah hati manusia untuk berbuat sesuatu. Nyatanya tidak
sedikit bantuan dari para dermawan dan sukarelawan berupa material atau tenaga untuk meringankan penderitaan dan penyelamatan mereka dari
musibah ini. Bantuan-bantuan ini dilakukan secara perseorangan
ataupun melalui organisasi-organisasi sosial, kemudian
dikirimkan atau diantarkan langsung ke tempat-tempat kejadian dan tempat-tempat pengungsian.
Media masa
merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa
penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakt. Dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap antara sesama manusia
terutama bagi yang merasa simpati. Tetapi tidak kalah
pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman
melalui karya seni, sehingga para pembaca, penontonnya dapat menghayati
penderitaan sekaligus keindahan karya seni. Sebagai contoh
bagaimana penderitaan anak bemama Arie Hangara yang mati akibat siksaan orang
tuanya sendiri yang difilmkan dengan judul "Arie Hangara".
F.
PENDERITAAN DAN SEBAB-SEBABNYA
Apabila kita
kelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :
A)
Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia.
Penderitaan
yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitamya.
Penderitaan ini kadang disebut nasib buruk. Nasib buruk ini
dapat diperbaiki manusia supaya menjadi baik. Dengan kata lain,
manusialah yang dapat memperbaiki nasibnya. Perbedaan nasib buruk dan takdir, kalau takdir, Tuhan yang menentukan sedangkan nasib buruk
itu manusia penyebabnya.
B) Penderitaan yang
tirnbul karena penyakit, siksaan / azab Tuhan
Penderitaan
manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan / azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal, dan optimisme dapat merupakan usaha manusia untuk
mengatasi penderitaan itu.
sumber:
http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2013/06/12/siksa-dan-derita-567932.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Gangguan_mental
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ilmu_budaya_dasar/bab6-manusia_dan_penderitaan.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.