Hai Bloggers!!, kali ini saya
akan membuat tulisan tentang manusia dan kebudayaan. Poin-poin yang akan saya
bahas kali ini adalah manusia dan hakekatnya, kebudayaan, unsur-unsur
kebudayaan dan hubungan manusia dan kebudayaan. Semoga tulisan saya dapat
membantu!
1. Pengertian Manusia
Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi
biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran.
Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai homo sapiens (Bahasa Latin yang berarti "manusia yang
tahu"), sebuah spesies primatadari
golongan mamalia yang
dilengkapi otak berkemampuan
tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya
dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan
dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan
penggunaan bahasanya, organisasi
mereka dalam masyarakat majemuk serta
perkembangan teknologinya, dan
terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok, dan lembaga untuk dukungan satu sama
lain serta pertolongan.
Penggolongan manusia yang paling utama adalah berdasarkan jenis kelaminnya. Secara alamiah,
jenis kelamin seorang anak yang baru lahir entah laki-laki atau perempuan. Anak muda laki-laki dikenal
sebagai putra dan laki-laki
dewasa sebagai pria. Anak muda
perempuan dikenal sebagai putri dan
perempuan dewasa sebagai wanita.
Penggolongan lainnya adalah berdasarkan usia, mulai dari janin bayi, balita, anak-anak, remaja, akil
balik, pemuda/I, dewasa, dan tua
Manusia terdiri dari
empat unsur yang saling terkait, yaitu:
Ø Jasad : badan kasar manusia yang dapat kita
lihat, raba bahkan di foto dan menempati ruang dan
waktu.
Ø Hayat : mengandung unsur hidup, yang di tandai
dengan gerak.
Ø Ruh : bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang
bekerja secara spiritual dandmemahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta
yang bersifat konseptual yang
menjadi pusat lahirnya
kebudayaan.
Ø Nafs : dalam pengertian diri atau keakuan,
yaitu kesadaran akan diri sendiri.(Asy’arie,1992 hal: 62-84).
Manusia sebagai satu kepribadian yang mengandung tiga unsur, yaitu:
Ø Id, merupakan struktur kepribadian yang paling
primitive dan paling tidak tampak. Id merupakan energi psikis yang irrasional
dan terkait dengan sex yang secara instingtual menentukan proses-proses
ketidaksadaran (unconcius). Id diatur oleh kesenangan yang harus di
penuhi,baik secara langsung melalui pengalaman seksual atau tidak langsung
melalui mimpi atau khayalan.
Ø Ego, sering disebut “eksekutif” karena
peranannya dalam menghubungkan kepuasan Id dengan saluran sosial agar
dapat di terima oleh masyarakat. Ego diatur oleh prinsip realitas dan
mulai berkembang pada anak antara usia satu dan dua tahun.
Ø Super ego, merupakan struktur kepribadian
terakhir yang muncul kira-kira pada usia lima tahun. Super ego menunjukan
pola aturan yang dalam derajat tertentu menghasilkan kontrol diri melalui
sistem imbalan dan hukuman terinternalisasi. (freud, dalam Brennan, 1991;
hal 205-206).
2.
Hakekat Manusia
Ada beberapa Hakekat manusia secara umum diantaranya :
1.
Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh
dan jiwa sebagai kesatuan yang utuh
Tubuh adalah materi yang dapat dilihat, diraba dirasa,
wujudnya konkrit tetapi tidak abadi. Jika manusia itu meninggal tubuhnya hancur
dan lenyap. Jiwa terdapat di dalam tbuh, tidak dapat dilihat, tidak dapat
diraba, sifatnya abstrak tetapi abadi. Jika manusia meninggal, jiwa lepas dari
tubuh kembali ke asalnya yaitu Tuhan, dan jiwa tidak akan hancur karena jiwa
dalah roh sebagai penggerak dan sumber kehidupan.
2.
Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna,
jika dibandingkan dengan makhluk lainnya.
Kesempurnaan manusia
terletak pada adab dan budayanya, karena manusia dilengkapi oleh Tuhan dengan
akal, perasaan dan kehendak yang terdapat didalam jiwa manusia. Manusia mampu
menciptakan iptek dengan akalnya, mempertimbangkan nilai-nilai baik dan buruk
serta berkehendak.
3.
Makhluk biokultural, yaitu makluk hayati dan
budayawi.
Manusia adalah produk
dari saling tindak atau interaksi factor-faktor hayati dan budayawi. Sebagai
makhluk hayati, manusia dapat dipelajari dari segi-segi anatomi, fisiologi,
biokimia, bpsikobiologi, patologi, genetika ,biodemografi dan sebgaainya.
4.
Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan
lingkungan, mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan
berkarya.
Hidup manusia
mempunyai tiga taraf, yaitu estesis, etis, dan religious. Dengan kehidupan
estetis, manusia mampu menangkap dunia sekitarnya sebagai dunia yang
mengagumkan dan mengungkapkan kembali karya dalam lukisan, tarian, nyanyian
yang indah. Dengan etis, manusia meningkatkan kehidupan estetis ke dalam
tingkatan manusiawi dalam bentuk-bentuk keputusan bebas dan
dipertanggungjawabkan. Dengan kehidupan religious, manusia menghayati
pertemuannya dengan Tuhan.
3.
Kepribadian
Dari Bangsa Timur
Manusia
mendiami wilayah yang berbeda-beda, ada yang diwilayah Barat, Timur, dan
Tengah. Berada dilingkungan yang berbeda membuat kebiasaan, adat istiadat,
budaya juga berbeda. Perbedaan budaya tersebut mempunyai kelebihan dan
kekurangannya masing-masing.
Indonesia
merupakan salah satu bagian dari bangsa timur. Sebagian besar bangsa timur
slalumengedepankan norma-norma, moral, etika, dan nilai adat istiadat serta
nilai kebudayaannya. Dalam hal kepribadian, Bangsa Timur biasanya memiliki jiwa
sosial yang besar dan sikap toleransi yang tinggi, gotong royong, juga identik
dengan tutur kata yang lemah lembut dan sopan dalam bertingkah laku maupun
berpakaian . Tak heran bahwa Bangsa Timur sangat terkenal dengan keramah
tamahan penduduknya.
Bangsa
timur masih memiliki kebiasaan dan adat istiadat yang masih kental. Contohnya
saja negara Korea, mereka masih menggunakan hanbok pada saat hari penting.
Misalnya pada saat seollal atau di kenal sebagai tahun baru Korea, ulang tahun
anak pertama, pernikahan, dan festival yang biasa di rayakan di Korea. Hanbok
merupakan pakaian tradisional Korea. Dan pada saat acara pernikahan pada
umumnya kedua mempelai diwajibkan minum soju ( arak tradisional korea yang
terbuat dari beras fermentasi ).
Kebanyakan
bangsa timur juga masih percaya dengan mitos-mitos. Misalkan di Jepang,
walaupun tergolong negara maju orang-orang Jepang biasanya menikah
di musim semi karena di percaya bila menikah di musim semi pernikahan mereka
akan bahagia. Meraka juga masih percaya dengan hal-hal mistis seperti yang
terjadi di Indonesia. Sikap-sikap tersebut telah mencerminkan bahwa kepribadian
Bangsa Timur sangat menjunjung tinggi nilai kebudayaan, agama, serta adat
istiadat dari bangsa itu sendiri.
4.
Pengetian Kebudayaan
Kata Kebudayaan berasal dari kata sanskerta yakni
“buddhayah” yang merupakan bentuk jamak dari kata “buddhi” yang berarti
budi atau akal. Dengan demikian kebudayaan dapat diartikan sebagai segala
sesuatu yang bersangkutan-paut dengan akal atau budi.
Kebudayaan adalah hasil karya manusia dalam usahanya
mempertahankan hidup, mengembangkan keturunan dan meningkatkan taraf
kesejahteraan dengan segala keterbatasan kelengkapan jasmaninya serta sumber-
sumber alam yang ada disekitarnya. Kebudayaan boleh dikatakan sebagai
perwujudan tanggapan manusia terhadap tantangan-tantangan yang dihadapi dalam
proses penyesuaian diri mereka dengan lingkungan. Kebudayaan adalah keseluruhan
pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakannya untuk memahami dan
menginterpretasi lingkungan dan pengalamannya, serta menjadi kerangka landasan
bagi mewujudkan dan mendorong terwujudnya kelakuan. Dalam definisi ini,
kebudayaan dilhat sebagai "mekanisme kontrol" bagi kelakuan dan
tindakan-tindakan manusia (Geertz, 1973a), atau sebagai "pola-pola bagi
kelakuan manusia" (Keesing & Keesing, 1971). Dengan demikian
kebudayaan merupakan serangkaian aturan-aturan, petunjuk-petunjuk, resep-resep,
rencana-rencana, dan strategi-strategi, yang terdiri atas serangkaian model-model
kognitif yang digunakan secara kolektif oleh manusia yang memilikinya sesuai
dengan lingkungan yang dihadapinya (Spradley, 1972).
5.
Unsur-Unsur
Kebudayaan
Kebudayaan
setiap bangsa atau masyarakat terdiri dari unsure-unsur besar maupun unsure-unsur
kecil yang merupakan bagian dari suatu kebulatan yang bersifat sebagai
kesatuan. Misalnya dalam kebudayaan indonesis dapa dijumpai unsure besar
seperti umpanya Majelis Permusyawaratan Rakyat disamping unsur-unsur kecil
seperti sisir, kancing baju, peniti dan lain-lainnya yang dijual di pinggir
jalan.
Menurut
C.Kluckhorn di dalam karyanya yang
berjudul Universal Categories of Culture mengemukakan, bahwa ada tujuh unsure kebudayaan
universal yaitu:
1. Sistem religi
merupakan produk manusia sebagai homo
religious. Manusia yang memiliki kecerdasan pikiran dan perasaan luhur, tanggap
bahwa di atas kekuatan dirinya terdapat kekuatan lain yang Mahabesar. Oleh
karena itu, manusia takut sehingga menyembah-Nya dan lahirlah kepercayaan yang sekarang menjadi
agama.
2. Sistem organisasi kemasyarakatan,
merupakan produk dari manusia sebagai homo
socius. Manusia sadar bahwa tubuhnya lemah. Maka manusia berfikir untuk menyusun
organisasi kemasyarakatan dimana manusia mulai bekerja sama untuk mencapai
tujuan bersama, yaitu meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
3. Sistem pengetahuan
merupakan produk dari manusia sebagai homo sapiens.
Pengetahuan dapat diperoleh dari pemikiran sendiri, disamping itu dapat juga
dari pemikiran orang lain. Kemampuan manusia untuk mengingat apa yang telah
diketahui, kemudian menyampaikannya kepada orang lain melalui bahasa
menyebabkan pengetahuan ini menyebar luas dan disebarkan dari generasi ke
generasi.
4. Sistem mata pencaharian hidup
yang merupakan produk dari manusia sebagai homo economicus
menjadikan tingkat kehidupan manusia secara umum terus meningkat.
5. Sistem teknologi dan peralatan
merupakan produksi dari manusia sebagai homo
faber. Bersumber dari pemikirannya yang cerdas serta dibantu dengan tangannya
yang dapat memegang sesuatu dengan erat, manusia dapat menciptakan sekaligus
mempergunakan alat. Dengan alat-alat
ciptaannya itu, manusia dapat lebih mampu mencukupi kebutuhannya daripada
binatang.
6. Bahasa
merupakan produk dari manusia sebagai homo
longuens. Bahasa manusia pada mulanya diwujudkan dalam bentuk tanda (kode),
yang kemudian disempurnakan dalam bentuk bahasa lisan, dan akhirnya menjadi
bahasa tulisan.
7. Kesenian
Merupakan hasil dari manusia sebagai homo esteticus. Setelah
manusia dapat mencukupi kebutuhan fisiknya maka manusia butuh untuk memuaskan
kebutuhan psikisnya. Manusia tidak semata-mata memuaskan perutnya saja, tetapi
keindahan, dan suara yang merdu yang semuanya dapat dipenuhi melalui kesenian
6. Wujud
Kebudayaan
Menurut J.J.
Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan
artefak.
·
Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai , norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan, dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai , norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan, dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
·
Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati, dan didokumentasikan.
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati, dan didokumentasikan.
·
Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur, dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur, dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
7.
Hubungan
Manusia dan Kebudayaan
Secara
sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah sebagai perilaku kebudayaan,
dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Dalam sosiologi
manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun
keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan.
Dari
sisi lain, hubungan manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan
hubungan anatara manusia dan masyarakat yang dinyatakan sebagai dialektis,
maksudnya saling terkait satu sama lain. Proses dialektis ini melalui tiga
tahap yaitu:
1. Eksternalisasi:
proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
Melalui eksternalissasi ini masyarakat menjadi kenyataan buatan manusia.
2. Obyektivasi:
yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan
yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia
3. Internalisasi:
yaitu proses dimana masyarakat isergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa
manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dapat hidup dengan baik.
Manusia dan
kebudayaan mempunyai hubugan yang sangat erta atau berkaitan satu sama lain.
Pada kondisi seperti ini bisa disimpulkan bahwa manusia sendiri yang membuat
kebudayaan pada daerahnya msing-masing lalu diturunkan dari generasi ke
generasi dan terus dilaksanakan. Tidaklah penting untuk mengetahui mana yang
lebih awal muncul, manusia atau kebudayaan karena seperti yang terlihat
kebudayaan tidak bersinggungan dari manusia yang menciptakannya.
Sumber:
elearning Ilmu Budaya Dasar Universitas Gunadarma
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
http://amyrhetorica.tumblr.com/post/33563901358/tulisan-1-kepribadian-bangsa-timur-soft-skill